A.
IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
1.
Pengantar Implementasi Wawasan Nusantara
Dalam rangka menerapkan Wawasan
Nusantara, kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian,
ajaran dasar, hakikat, asas, kedudukan, fungsi, serta tujuan dari Wawasan
Nusantara. Wawasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang mencakup kehidupan
politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan harus tercermin dalam
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dan
atau golongan. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh
wilayah Negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati
diri bangsa Indonesia.
2.
Pengertian Wawasan Nusantara
Berdasarkan teori-teori tentang
wawasan, latar belakang falsafah Pancasila,latar belakang pemikiran aspek
kewilayahan, aspek social budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu
Wawasan Nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan rumusan
pengertian yang sampai saat ini berkembang sebagai berikut:
· Wawasan
Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persaruan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional. (Ketetapan MPR tahun 1993 dan 1998
tentang GBHN)
· Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Wawasan
Nusantara juga merupakan geopolitik Indonesia. (Prof. DR. Wan Usman, Ketua
Program S-2 PKn UI)
· Cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. (Kelompok Kerja
Wawasan Nusantara, yang diusulkan menjadi Ketetapan MPR tahun 1999)
Implementasi atau penerapan wawasan
nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau
kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi
wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut:
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
b.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
d.
Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air
dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga
negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela
negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga
negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.
3. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa.
B. TANTANGAN WAWASAN NUSANTARA
Tantangan yang dihadapi dalam proses pelestarian wawasan nusantara itu
antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas,
era baru kapitalisme, dan kesadaran warga Negara, dan semakin kompleksnya
kebutuhan pemikiran akan masa depan bangsa yang dilanda globalisasi. Adalah
sangat mungkin bahwa akan lunturnya keutuhan jati diri bangsa yang terus
berinteraksi dengan perhelatan zaman. penting bagi kita untuk memahami hakikat
kebangsaan, sehingga terbentuk suatu pemikiran bahwasannya setiap keputusan
yang menyangkut khalayak banyak haruslah membawa arah perbaikan dan turut serta
dalam membangun peradaban.
Tendensi moral merupakan bahaya yang
melunturkan nasionalisme, kesatuan dan keamanan, oleh sebab itu wawasan
nusantara melalui sosialisasi dan implementasinya diharapkan mampu membangun
masyarakat madani.
C. Prospek Wawasan Nusantara
Prospek Wawasan Nusantara Di Era Globalisasi
Wawasan nusantara di era globalisasi ini kini mengalami perubahan, akibat
semakin berkembangnya iptek dan kemajuan teknologi, dan agar rakyat Indonesia
tidak mengalami ketertinggalan akibat semakin berkembangnya kemajuan teknologi
maka dalam penulisan ini akan di ungkapkan beberapa cara-cara atau sedikit
pengetahuan tentang apa saja yang harus di lakukan masyarakat Indonesia agar
wawasan masyarakat Indonesia itu semakin berkembang untuk menghadapi pengaruh
globalisasi di dunia.
Masuknya globalisasi ekonomi dan budaya oleh Negara maju ke negara berkembang selalu akan melalui sistem pemerintahan negara berkembang itu sendiri. Oleh karena itu, sistem pemerintahan negara berkembang yang bercorak sekular dan materialisrtik akan menjadi makanan empuk bagi program globalisasi negara maju. Akan ditemui segelintir elit (pejabat pemerintah dan swasta) nasional yang mendukung program mereka dalam meperkaya diri dan mengeksploirasi rakyat serta menyerap kekayaan tanah air. Oleh karena itu diperlukan orang “kuat” dalam negara berkembang yang mampu menahan gelombang arus globalisasi disamping penataaan sistem pemerintahan berdasarkan moral agama.
Globalisasi telah mengikis pula budaya dan kultur yang telah menjadi ciri khas bangsa kita. Dunia seni dan hiburan banyak dipengaruki Barat, identitas bangsapun mulai luntur seiring dengan kemajuan zaman. Untuk melawan hegemoni Barat tersebut Indonesia kaya akan seni dan budaya, akan tetapi potensi tersebut tidak mampu diberdayakan dengan baik. Hal ini karena pemberdayaan seni dan budaya terkesan sentralistik, sehingga kebudayaan kita terhegemoni dan dimonopoli oleh kebudayaan etnik tertentu. Kesenjangan budaya Jawa dan luar pulau Jawa begitu menonjol dan nampak dalam penyajian di berbagai media. Kesenjangan tersebut melahirkan perasaan tidak puas dan kemudian dilawan dengan cara menggugat nasionalisme. Karena nasionalisme terkadang digunakan oleh etnik tertentu untuk melanggengkan hegemoninya, fenomena ini dapat berimplikasi pada terancamnya masa depan bangsa sehingga perlu perumusan nasionalisme baru untuk menaggulanginya. Abad 21 juga jelas merupakan era kompetitif dan Indonesia sebagai suatu kesatuan bangsa akan meghadapi kompetisi yang ketat di dunai internasional dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk itu secara internal bangsa ini perlu mempersiapkan diri dalam segala aspek khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Visi Indonesia Masa Depan
Masa depan Indonesia mungkin saja baik, lebih cemerlang dari semua yang pernah kita bayangkan, namun mungkin yang terjadi sangat buruk, sesuatu yang belum pernah kita bayangkan, bahkan dalam mimpi buruk kita sekalipun. Yang jelas, dalam upaya mewujudkan cita-cita reformasi dalam penyelesaian berbagai masalah bangsa dan negara diperlukan visi Indonesia masa depan sebagai fokus pada arah penyeelnggaraan kehidupan berbamgsa dan bernegara menuju masa depan yang lebih baik.
Bagi bangsa Indonesia, Visi Indonesia didasari dan diilhami oleh cita-cita luhur yang telah digariskan para pendiri negara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk pencapaian visi tersebut maka selanjutnya dirumuskan visi antara yang disebut VISI INDONESIA 2020. Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.
Kesimpulannya, untuk menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksistensi dan intergritas bangsa dan negara serta memanfaatkan epluang untuk memajuan bangsa dan negara. Untuk menghadapi globalisasi diperlukan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan, baik di sektor negara maupun di sektor swasta.agar terwujudnya Indonesia yang maju dan masyarakat yang siap menghadapi besarnya pengaruh globalisasi di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Lemhanas
(2000). Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Gramedia
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/tulisan-implementasi-dan-tantangan-wawasan-nusantara
3. http://novieanggraeni.wordpress.com/2011/04/02/implementasi-dan-tantangan-wawasan-nusantara
4. http://edo-gp.blogspot.com/2010/03/prospek-wawasan-nusantara-di-era.html
No comments:
Post a Comment